Welcome to My World

Sabtu, 20 November 2010

Guardian Angel

Bandara Soekarno Hatta, siang itu seramai hari-hari biasanya. Riuh rendah, orang-orang berlalu lalang berpakaian formal maupun kasual, semuanya mengalir bersama nadi kehidupan di bandara itu.
            Aku ikut mengalir bersama meraka.
            Siang itu, Aku tampil segar sekali. Jilbab menutupi rambutku diiringi aroma samar dari parfum yang ku pakai. Sesekali aku tersenyum melihat orang melewati tempat dudukku. Aku menunggu seseorang yang begitu special dalam hidupku. Dia adalah seorang Actor ternama di Seoul Korea Selatan. Aku nggak menyangka, Aku adalah satu-satunya pemenang dari sekian banyak BUMMIES yang daftar. “one sweet year with kimbeom”.  Aku tidak sabar bertemu dengannya ucapku dalam hati.
            Lima belas menit kemudian, pesawat di terminal D12 landing. Aku harap-harap cemas. Ya Tuhan, Dia begitu manis. Kim Bum melihat sekelilingnya. Dia memakai blazer hitam, kaos garis-garis biru hitam, celana jeans dan kacamata hitam. Oppa membawa banyak barang-barangnya. Aku menyapanya “Annyeong Oppa, welcome in my country”. Oppa membalasnya dan mengecup keningku dengan lembutnya. Aliran listrik seperti mengalir dalam darahku, ya Allah terimakasih untuk semuanya”.  Dia memang telah mengenal baik aku. Semenjak aku selalu mengirimkan mentions untuknya dan ternyata aku adalah pemenang dari sebuah kuis yang di adakan oleh manajemennya.
Aku mengajaknya masuk ke dalam mobil all new Honda jazz untuk membawa kami berdua menuju Apartemen yang sengaja di siapkan manajemen kimbum untuk ia tinggali selama enam bulan di Jakarta dan sekaligus supir pribadinya.
 Oppa duduk di sebelahku. “Bagaimana perjalananmu? Aku khawatir menunggumu”. Kim Bum oppa tersenyum dan menoleh kepadaku “aku senang karena akhirnya dapat bertemu denganmu  yang tiap hari selalu mengirimi mentions, walaupun terkadang aku berfikir….???” Kim bum tertawa kecil seperti ada yang di senbunyikan. Aku menyentuh tangannya “oppa…apa yang kamu pikirkan tentangku?”.  Dia bilang “semuanya rahasia dan aku akan beritahu setelah aku mengajakmu ke negaraku”.  Aku sempat kesal tetapi secepatnya menghilang karena oppa menjatuhkan kepalanya kepundakku. Oppa tertidur.

APARTEMEN DI KEBAGUSAN CITY
            Apartemen mewah dengan tipe dua kamar tidur. Terlihat jelas dari mobil kami yang terparkir. Aku membangunkan oppa yang masih lelap tertidur di pundakku. Selama perjalanan aku sama sekali tidak memejamkan mata, aku terus memandangi wajahnya. Dan semuanya begitu nyata. Wajah bunga dengan senyuman mautnya ada di sampingku.
oppa…oppa…bangun, kita sudah sampai” aku menepuk pelan bahunya, aku tak tega membangunkannya.
ma’af oppa tertidur, oppa tidak menemanimu dalam perjalanan ini” oppa berbicara sambil menunjukkan senyum mautnya.
“tidak apa oppa, aku tahu kamu lelah dengan perjalanan ini”  aku tersenyum juga kepadanya.

            Kami keluar dari mobil dan menuju lantai 10 dengan nomor kamar 07. Semuanya dipersiapkan berdasarkan tanggal lahir dari kita. Sudah seperti sebuah pernikahan dan aku memang berharap oppa akan menjadi my guardian angel. Pikirku.

            Kita akhirnya sudah sampai oppa.
Oppa tersenyum Oppa suka angkanya
            Ya oppa plat nomor kamarnya kan tanggal lahirmu. Jelasku kepadanya
Dan lantai apartemen ini bulan kelahiranmu oyyie. Oppa berkata sambil sedikit menunduk dan memegang daguku.
Aigo, Oppa selalu bersikap lembut kepadaku sejak tiba di bandara dan sampai di Apartemen ini.

Aku masuk kedalam bersama oppa. Aku mengambil minum di  naengjanggo (kulkas). Oppa silahkan. Gomawo Areumdawoyo. Oppa katakana dengan santainya.
Mianhae, tadi oppa bilang mwo?? Dengan sedikit kaget dan penuh Tanya? Padahal aku tau, sengaja aku ingin dia katakana itu sekali lagi.
Hehh… Nggak ada siaran ulang oyyie!!

Oppa…Naneun Haeyo Gippeoyo beside you  (kakak, aku merasa bahagia di sampingmu)
Kamu selalu membuatku merasa seperti manusia sempurna, terimakasih.

***
yeodeolssi  ohu  (pukul delapan malam), Aku telah menyiapkan teukbyeoulhan eumsik (masakan khas) korea selatan, samkyeobsal (sejenis barbeque korea) kesukaan oppa lengkap dengan gwail (buah-buahan).
Aku mengetuk pintu kamar oppa, Samohaeyo (dearly love) makanan sudah siap, ayo oppa, uri makan bersama.
Oppa keluar dengan piyama, rambut kusut, dan memakai sandal bertuliskan “LOVE BUMMIES” tetap keren menurutku. Huft otakku sudah mulai konslet karena terus mengaguminya.

Ottoke??
 Enak oyyie masakan kamu, aku suka. Oh iya tadi, kamu mengetuk pintu kamarku dan sepertinya tidak memanggil dengan sebutan oppa! Tapi …

Tapi apa oppa?
Nahh, karena ku baru terbangun aku kurang jelas kamu bilang apa. Oppa masih dengan keadaan bingung sambil memakan masakan buatanku.

Yaah..oppa mianhae nggak ada siaran ulang.

Kamu??

1 sama oppa ku, hahaha Aku tertawa kecil…dan oppa tetap melanjutkan makannya. Sambil senyum-senyum sendiri.

***
Pagi hari, aku terbangun dengan suasana hati yang begitu bahagia Alhamdulillah atas semua karunia yang di berikan kepadaku Ya Allah. Aigo..Udah jam 7 pagi dan aku harus menyiapakan sarapan untuknya.
            Aku keluar kamar.
            Haah, Aku nyaris keluar bola mata saat melihat oppa pagi itu. Telanjang dada (!) dan tubuhnya mengilap karena keringat-sepertinya oppa habis olahraga.

Tidur nyenyak yah?? Mimpiin aku nggak?? Sambil mengelus-elus rambutku.
Iya..tapi nggak mimpiin oppa, kan oppa ada di sini bersamaku. Dengan susah payah, karena di tenggorokan ku seperti ada benda gede yang menyumbat-mungkin biji kedondong.

Mau ke mana hari ini?? Oppa berjalan menuju kulkas, mengambil minuman dan meneguknya di depan aku. Aigo pagi hari yang menegangkan. Aku nyaris meleleh kaya es krim saat melihat gerakan jakun oppa yang naik turun. Aduuuuh, kok jadi mendadak panas gini ya, batinku, menyadari keningku tiba-tiba berkeringat tanpa alasan. Padahal kan ruangan ini ber-AC.

Nonton yonghwa (film) aja oppa, aku ingin fokus melihat oppa-hanya wajah-tetapi mataku berkata lain-berkhianat nggak tau malu, menjelajahi ke dada bidangnya.

Mau nggak oppa. Aku nanya lagi
Boleh juga, tapi sebaiknya kamu mandi yah, oppa juga mau mandi, oppa berlalu menuju kamarnya.
***









Tidak ada komentar:

Posting Komentar